Kamis, 11 Mei 2023

Yakines dan SMAN 2 Komodo, Bekerja dan Belajar Bersama

Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo terus menjaring kerjasama dengan sebanyak mungkin mitra untuk pengembangan program pertanian yang berbasis organik. Salah satu mitra yang saat ini terjaring dan sudah mulai dibangun kerjasamanya yakni lembaga pendidikan SMAN 2 Komodo. Kerjasama ini adalah upaya untuk memperkenalkan sekaligus membangkitkan semangat untuk mencintai tanah dan memulai gerakan berani menjadi petani kepada generasi muda di Kabupaten Manggarai Barat teristimewa bagi para peserta didik yang ada di SMAN2 Komodo. Kerjasama ini sudah mulai dibangun sejak tahun 2022 yang ditandai dengan peluncuran tiga vokasi utama, salah satunya adalah Vokasi Agrobisnis Agriculture. Kerjasama ini kemudian dimantapkan pada bulan Februari 2023 lalu. Demikian dijelaskan oleh Ferdinandus Mau Manu, Koordinator Program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES) dalam acara serah terima peralatan pertanian yang diberikan oleh Yakines kepada pihak sekolah yang berlangsung diaula pertemuan SMAN 2 Komodo belum lama ini.
“Kerjasama ini sebenarnya untuk saling menyempurnakan. Kesempurnaan yang bisa kita raih dengan kerjasama dan sama-sama belajar. Prinsip kerjasama kita adalah kemitraan. Kita bersama menemukan dan menyempurnakan apa yang sudah ada melalui ujicoba dan penelitan bersama perihal praktek-praktek baik yang sudah dimiliki baik oleh Yakines atau oleh sekolah ini.” Jelasnya. Ferdinandus Mau Manu juga menjelaskan bahwa kerjasama ini sebagai suatu keberuntungan atau berkat bagi Yakines karena bekerjasama dengan lembaga pendidikan memiliki peluang lebih besar untuk melakukan riset atau penelitan terhadap produk pertanian organik yang akan dikerjakan bersama. Lebih lanjut ayah dua orang anak ini menjelaskan bahwa kerjasama ini terjalin berkat dukungan Misereor, lembaga donor yang berasal dari Jerman yang memiliki fokus perhatian pada persoalan kaum muda, pertanian, pangan, konservasi sumber daya alam dan pemebrdayaan kaum perempuan. “Bantuan peralatan untuk mendukung kegiatan pertanian bagi para siswa di sekolah ini memang tidak seberapa tetapi ini adalah kesempatan untuk kita belajar. Ini adalah bagian dari dukungan dan perhatian serius dari lambaga donor Misereor. Dari Yakines nanti akan menempatkan satu orang fasilitator dan koordinator lapangan untuk mendampingi para guru dan siswa saat melakukan praktek pengembangan pertanian organik.” Jelasnya.
Ferdinandus juga menaruh harapan bahwa dengan dibangunnya kerjasama antara Yakines dan SMAN 2 Komodo ini dapat menjadi model pembelajaran tidak hanya bagi keluarga besar SMAN 2 Komodo tetapi bagi warga sekitar sekolah, teman-teman dari para siswa dan bagi sebanyak mungkin masyarakat di kota Labuan Bajo pada umumnya. “Harapannya kerjasama ini dapat kita jaga dan kita kembangkan. Sementara itu, bapak dan ibu guru bisa membuat suatu pengamatan pada anak didik kita yang sudah menamatkan pendidikannya dari sini. Apakah mereka terus mewariskan hal baik ini atau tidak. Ini yang akan menjadi ceritera sukses yang dapat ditularkan kepada teman-temannya. ” Ungkap Ferdinandus. Hadir dalam acara tersebut Kepala SMAN 2 Komodo, Kornelis Joni bersama seluruh perangkat sekolah. Kornelis Joni dalam sambutannya menjelaskan bahwa kerjasama antara Yakines dan Lembaga Pendidikan SMAN 2 Komodo ini adalah kerjasama berdasarkan misi yang sama. “Baik Yakines maupun sekolah ini mempunyai satu tujuan yang sama, memberikan bekal pengetahuan kepada generasi muda kita untuk mencintai pertanian. Hal ini sejalan dengan dorongan kurikulum merdeka. Siswa diberikan kebebasan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan keadaan alam, zaman dan bakat yang dimiliki dari setiap peserta didik.” Tegas Silvester Joni.
Kepada para gurunya, Kornelis Joni juga menegaskan pentingnya memenfaatkan potensi yang ada demi masa depan para peserta didik. “Sekolah ini sudah memiliki potensi, ada para guru yang mampu bekerja dalam dunia pertanian, alam yang kita miliki dan nantinya akan kita dukung. Harapannya dengan potensi ini kita dapat bekerja dengan maksimal demi menjaga kerjasama ini agar tetap terjaga.” ungkapnya. Dikesempatan yang sama juga dilangsungkan serah terima yang dilakukan secara simbolik peralatan kerja dan berbagai jenis benih sayur dan buah-buahan untuk dikembangkan secara organik dilingkungan sekolah tersebut. Selain acara serah terima dilangsungkan juga pembacaan dan penandatanganan nota kesepahaman antara Yakines dan SMAN 2 Komodo untuk pengembangan pertanian dengan pola organik.*ABW

Kamis, 04 Mei 2023

Menebarkan Semangat Bertani Dengan Pola Organik

Selain menyasar kaum muda dalam kota Labuan Bajo yang dilakukan dengan membangun kerjasama bersama lembaga pendidikan, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo terus berupaya untuk menyebarluaskan semangat bertani dengan pola organik. Hal ini dilakukan dengan mendorong agar pertanian organik dapat dijadikan sebagai salah satu program kerja dalam komisi Justice, Peace and Itegrity of Creation (JPIC) paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi, Labuan Bajo. Pertanian organik ini berhasil dicanangkan berkat keterlibatan aktif dari Yakines dalam komisi tersebut.
Ferdinandus Mau Manus, Koordinator program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), menjelaskan bahwa dari program pertanian organik ini dicanangkan menjadi salah satu program dalam komisi JPIC menargetkan terjadinya peningkatan kesejahteraan ekonomi umat paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MSBS), Wae Sambi. “Dari diskusi diantara kami beberapa orang teman di komisi ini bersama pastor paroki, kemudian kami sepakati bahwa pertanian organik ini patut menjadi salah satu program penting yang harus dikerjakan. Dan saya sendiri mewakili Yakines, menyambut baik kesepakatan ini dan menyatakan diri siap untuk memberikan pendampingan.” Jelasnya.
Program ini diwujudnyatakan pertama kali di tingkata Kelompok Basis Gereja (KBG) yang ditandai dengan pembuatan effective microrganism 4 (EM4) organik pada pertengahan April 2023 lalu. Setelah berhasil membuat effective microrganism 4 (EM4) organik, umat dari Kelompok Basis Gereja (KBG) St. Thomas Moor, bersama Yakines yang diwakili oleh Titus Anggar dan Natalian Namang yang diorganisir sendiri oleh Ferdinandus Mau Manu, melakukan pelatihan dalam pembuatan pupuk bokasi di kebun sekolah milik SDLB Negeri Labuan Bajo pada Kamis,27 April 2023. “Saya bersama teman-teman dari Yakines datang memberikan pendampingan kepada para guru yang sebagian besar merupakan umat dari KBG St. Thomas Moor paroki Maria Bunda Segala Bangsa Labuan Bajo. Kegiatan ini menjadi kegiatan tindak lanjut dari program pertanian organik yangsudah kami canangkan dalam komisi JPIC paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Labuan Bajo.” Jelasnya. Di kesempatan yang sama ia juga menuturkan harapannya agar pengembangan tanaman sayur dan buah organik yang akan dikerjakan oleh umat dari KBG St. Thomas Moor itu dapat menjadi wadah atau tempat belajar bersama. “Diharapkan supaya di sini nantinya akan menjadi tempat pembelajaran bersama. Baik untuk pihak sekolah maupun untuk umat KBG St. Thomas Moor dan semua saja yang mau belajar untuk mengembangkan sayur dan dan buah dengan menerapkan teknologi pertanian organik di Labuan Bajo. Pertanian organik yang kami dampingi ini adalah pertanian yang berkelanjutan dan selaras alam. Teknologi sederhana namun berkualitas dengan memenfaatkan bahan-bahan dasar lokal yang ada di sekitar tempat kita tinggal. Semoga ini dapat menjadi kebun contoh yang memberikan dorongan dan motifasi bersama bagi siapa saja.” Harap ayah dua orang anak ini.
Kegiatan pembuatan pupuk padat bokasi ini dihadiri oleh kepala sekolah SDLB Negeri Labuan Bajo, Yoseph Min Palem, bersama para guru dan staff lainnya. Hadir dan ikut bekerjasama para peserta didik yang meskipun bekerja dalam keterbatasan fisik. Yoseph Min Palem, menuturkan bahwa secara pribadi dan mewakili lembaga ia sangat berterimakasih kepada Komisi JPIC paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Wae Sambi dan Yakines, Labuan Bajo yang telah memberikan pendampingan mulai dari proses pembuatan EM4 organik sampai melakukan pembuatan pupuk padat bokasi ini. “Secara pribadi dan mewakili lembaga saya tentunya sangat berterimakasih kepada teman-teman dari Yakines yang telah berjuang memberikan pendampingan kepada kami dalam usaha pengembangan pertanian dengan pola organik ini. Ini akan kami gunakan untuk menanam sayuran dikebun sekolah dan sekaligus menjadi tempat pembelajaran bersama baik olehy para sisiwa atau siswi disekolah ini dan sekligus untuk semua ingin belajarnya. Jelas Yoseph Min Palem.*

Muhamat Sutar, YAKINES Bawa Harapan Baru Bagi Masyarakat Desa Tiwu Nampar

Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...