Kamis, 04 Mei 2023
Menebarkan Semangat Bertani Dengan Pola Organik
Selain menyasar kaum muda dalam kota Labuan Bajo yang dilakukan dengan membangun kerjasama bersama lembaga pendidikan, Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo terus berupaya untuk menyebarluaskan semangat bertani dengan pola organik. Hal ini dilakukan dengan mendorong agar pertanian organik dapat dijadikan sebagai salah satu program kerja dalam komisi Justice, Peace and Itegrity of Creation (JPIC) paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi, Labuan Bajo. Pertanian organik ini berhasil dicanangkan berkat keterlibatan aktif dari Yakines dalam komisi tersebut.
Ferdinandus Mau Manus, Koordinator program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), menjelaskan bahwa dari program pertanian organik ini dicanangkan menjadi salah satu program dalam komisi JPIC menargetkan terjadinya peningkatan kesejahteraan ekonomi umat paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MSBS), Wae Sambi. “Dari diskusi diantara kami beberapa orang teman di komisi ini bersama pastor paroki, kemudian kami sepakati bahwa pertanian organik ini patut menjadi salah satu program penting yang harus dikerjakan. Dan saya sendiri mewakili Yakines, menyambut baik kesepakatan ini dan menyatakan diri siap untuk memberikan pendampingan.” Jelasnya.
Program ini diwujudnyatakan pertama kali di tingkata Kelompok Basis Gereja (KBG) yang ditandai dengan pembuatan effective microrganism 4 (EM4) organik pada pertengahan April 2023 lalu. Setelah berhasil membuat effective microrganism 4 (EM4) organik, umat dari Kelompok Basis Gereja (KBG) St. Thomas Moor, bersama Yakines yang diwakili oleh Titus Anggar dan Natalian Namang yang diorganisir sendiri oleh Ferdinandus Mau Manu, melakukan pelatihan dalam pembuatan pupuk bokasi di kebun sekolah milik SDLB Negeri Labuan Bajo pada Kamis,27 April 2023. “Saya bersama teman-teman dari Yakines datang memberikan pendampingan kepada para guru yang sebagian besar merupakan umat dari KBG St. Thomas Moor paroki Maria Bunda Segala Bangsa Labuan Bajo. Kegiatan ini menjadi kegiatan tindak lanjut dari program pertanian organik yangsudah kami canangkan dalam komisi JPIC paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Labuan Bajo.” Jelasnya.
Di kesempatan yang sama ia juga menuturkan harapannya agar pengembangan tanaman sayur dan buah organik yang akan dikerjakan oleh umat dari KBG St. Thomas Moor itu dapat menjadi wadah atau tempat belajar bersama. “Diharapkan supaya di sini nantinya akan menjadi tempat pembelajaran bersama. Baik untuk pihak sekolah maupun untuk umat KBG St. Thomas Moor dan semua saja yang mau belajar untuk mengembangkan sayur dan dan buah dengan menerapkan teknologi pertanian organik di Labuan Bajo. Pertanian organik yang kami dampingi ini adalah pertanian yang berkelanjutan dan selaras alam. Teknologi sederhana namun berkualitas dengan memenfaatkan bahan-bahan dasar lokal yang ada di sekitar tempat kita tinggal. Semoga ini dapat menjadi kebun contoh yang memberikan dorongan dan motifasi bersama bagi siapa saja.” Harap ayah dua orang anak ini.
Kegiatan pembuatan pupuk padat bokasi ini dihadiri oleh kepala sekolah SDLB Negeri Labuan Bajo, Yoseph Min Palem, bersama para guru dan staff lainnya. Hadir dan ikut bekerjasama para peserta didik yang meskipun bekerja dalam keterbatasan fisik. Yoseph Min Palem, menuturkan bahwa secara pribadi dan mewakili lembaga ia sangat berterimakasih kepada Komisi JPIC paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Wae Sambi dan Yakines, Labuan Bajo yang telah memberikan pendampingan mulai dari proses pembuatan EM4 organik sampai melakukan pembuatan pupuk padat bokasi ini. “Secara pribadi dan mewakili lembaga saya tentunya sangat berterimakasih kepada teman-teman dari Yakines yang telah berjuang memberikan pendampingan kepada kami dalam usaha pengembangan pertanian dengan pola organik ini. Ini akan kami gunakan untuk menanam sayuran dikebun sekolah dan sekaligus menjadi tempat pembelajaran bersama baik olehy para sisiwa atau siswi disekolah ini dan sekligus untuk semua ingin belajarnya. Jelas Yoseph Min Palem.*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Muhamat Sutar, YAKINES Bawa Harapan Baru Bagi Masyarakat Desa Tiwu Nampar
Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...
-
Sembilanbelas tahun sudah menjajaki kakinya di tanah Manggarai Barat terhitunhg sejak tahun 2024 silam telah banyak menggoreskan kenangan s...
-
Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...
-
Ferdinandus Mau Manu, Koordinatror Program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo kembali mengulangi apa yang selalu disamp...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar