Jumat, 02 Juni 2023
Membebaskan Petani dari Jeratan “Jadi Kuli Di Kampung Sendiri”
Maraknya praktek rentenir atau usaha mengembangkan uang dengan bunga tinggi yang terjadi di berbagai desa di Manggarai Barat sampai saat ini belum sepenuhnya dapat dicegah. Praktek rentenir yang berbaju koperasi itu, telah banyak menimbulkan neka persoalan di masyarakat. Salah satu persoalan yang paling banyak dijumpai adalah migrasinya angkatan kerja produktif untuk mencari pekerjaan ke luar daerah Manggarai Barat demi melunasi pinjaman dari rentenir. Persolan lainnya adalalh banyak petani terlebih kaum perempuan petani yang terjabak menjadi kuli atau pekerja yang diberi upah harian di kampung halamannya sendiri. Akibat lanjutannya adalah semakin buruknya keadaan perekonomian rumah tangga petani menjadi peminjam. Para peminjam biasanya banyak tergiur dengan tawaran proses peminjaman yang mudah dan cepat meskipun mereka dibebankan dengan bunga tinggi.
Persoalan ini telah memacu semangat petani dampingan Yakines yang berinisiatif dan mendorong Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES) untuk memfasilitasi berdirinya koperasi berbadan hukum. Diharapkan dengan berdirinya koperasi berbadan hukum itu dapat membantu petani untuk mendukung usaha untuk menopang ekonomi rumah tangga petani. Hal ini dikisahkan oleh Ferdinandus Mau Manu dalam sambutannya pada pembukaan rapat anggota tahunan (RAT) ke-3 tahun buku 2022 Koperasi Komodo Alam Lestari (KAL) yang dilangsungkan di Labuan Bajo belum lama ini. Koperasi ini didirikan pada tahun 2019 dan telah berbadan hukum AHU: 006543.AH.01.26 TAHUN 2020.
Menurut Ferdinandus M. Manu, setelah kurang lebih tiga tahun berdiri terhitung sejak tahun 2019, koperasi yang langsung didampingi oleh Yakines ini telah memiliki anggota sekitar limaratusan orang. Dan ini menjadi awal yang baik dalam usaha simpan pinjam dalam koperasi yang keanggotaannya lebih didominasi oleh para petani yang berasal dari sejumlah desa di beberapa kecamatan di Manggarai Barat. Ia juga menjelaskan bahwa untuk dapat menghambat praktek rentenir di pedesaan Koperasi ini memberikan pelayanan secara langsung di lapanga. Pelayanan baik simpan maupun rencana pinjaman akan dilayani secara langsung di setip tempat pelayanan yang tersebar di berbagai tempat di sejumlah desa termasuk di dalam kota Labuan Bajo.
Dengan model pendekatan yang langsung mendatangi setiap anggota di sitiap tempat pelayanan, Koperasi Komodo Alam Lestari telah banyak membantu para petani terlebih kaum perempuan untuk menambah permodalan demi peningkatan usaha yang mereka jalankan seperti mebeler, jual beli kebutuhan pokok (kios), pengembangan tanaman sayur dan berbagai usaha lain.
Keanggotaan Koperasi Komodo Alam lestari (KAL) bersifat terbuka dan sukarela. Sekretaris koperasi Komodo Alam Lestari, Ferdinandus M. Manu menejelaskan bahwa walaupun koperasi ini digagas oleh petani namun koperasi ini juga membuka kesempatan untuk semua orang yang ingin bergabung menjadi anggota. Dengan menjadi anggota dalam koperasi ini berarti ikut membantu kesejahteraan petani.
Sementara itu Gabriela Uran yang menjabat sebagai ketua pada Koperasi Komodo Alam Lestari mengharapkan agar kebersamaan yang telah dibina dalam wadah koperasi ini dapat terus dipertahankan. Menurut Direktris Yakines ini, pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan secara ekonomis dalam rumah tangga dapat dicapai dengan kebersamaan. Bersama saling menopang dan saling menolong antar anggota. Ia juga menyampaikan terimakasih atas bertambahnya jumlah keanggotaan sampai saat ini.
Hadir dalam kesempatan RAT ke-3 Koperasi Komodo Alam Lestari (KAL) itu pembina P. Simon Suban Tukan, SVD para simpatisan dan anggota dari sejumlah tempat pelayanan (TP) yang diundang untuk menghadiri kegiatan RAT tersebtu. Dalam sambutannya P. Simon, SVD menjelaskan bahwa keadaan yang dialami oleh koperasi ini adalah bagian dari proses untuk menjadi. Menurutnya, koperasi-koperasi yang saat ini sudah menjadi besar pun pernah melewati masa-masa seperti ini. Untuk itu menurut pembina koperasi ini, semangat pelayanan kepada para petani harus tetap dijaga. Semangat untuk menolong para petani terlebih kepada kaum perempuan petani di pedesaan dengan harapan setelah kaum perempuan petani anggota koperasi ini terbantu mereka dapat menolong sesama mereka terlebih untuk keluar dari jeratan praktek rentenir. Demikian diungkapkan oleh P. Simon S. Tukan.
Menurut P. Simon, dengan bergabung menjadi anggota dalam koperasi ini berarti kita telah mewujudnyatakan hukum cinta kasih sebagaimana yang digaungkan dalam ajaran agama. Dengan menjadi anggota dalam koperasi ini berarti kita ikut menolong sesama anggota kita yang kesulitan dengan prinsip saya susah kamu bantu, kamu susah saya bantu. Prinsip saling menolong dalam keanggotaan koperasi ini mungkin dapat terwujud dengan baik kalau ada komitmen untuk rajin menyimpan, mau meminjam dan tertib memberikan angsuran. Demikian dijelaskan oleh pimpinan JPIC SVD Ruteng ini.*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Muhamat Sutar, YAKINES Bawa Harapan Baru Bagi Masyarakat Desa Tiwu Nampar
Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...
-
Sembilanbelas tahun sudah menjajaki kakinya di tanah Manggarai Barat terhitunhg sejak tahun 2024 silam telah banyak menggoreskan kenangan s...
-
Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...
-
Ferdinandus Mau Manu, Koordinatror Program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo kembali mengulangi apa yang selalu disamp...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar