Senin, 19 Desember 2022
Petani Dampingan Yakines Harus Menjadi Petani Yang Mandiri
Di hadapan petani yang berasal dari duabelas desa dampingan Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines), Labuan Bajo, Camat Welak, Alvenus Joni menegaskan bahwa petani dampingan Yakines harus menjadi petani yang mandiri. Hal ini disampaikannya ketika mewakili Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMD), Kabupaten Manggarai Barat dalam kegiatan Evaluasi dan Perecanaan bersama Petani dampingan dari ke-12 desa dampingan Yakines yang tersebar di enam kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Manggarai Barat pada Senin,5/12/2022 di Kampung Lana, Desa Wewa, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. “Saya baru pertama kali mendengarkan istilah pertanian organik untuk kalangan petani yang ada di wilayah kecamatan ini. Jadi saya berharap agar petani dampingan Yakines yang menggaungkan pertanian organik ini mampu menjadi petani yang mandiri. Petani yang mandiri, berarti petani yang tidak lagi harus ikut berebutan pupuk pabrik bersubsidi. Petani yang bisa bekerjasama dengan pemerintahan desa. Petani yang dapat mengatasi beragam persoalan yang ada di desa salah satu di antaranya adalah masalah stanting.” Tegas Alvenus.
Kegiatan yang dihadiri oleh kaum perempuan petani itu berlangsung selama empat hari terhitung mulai Jumat, 2/12 sampai Selasa, 6/12/2022. Pada hari ketiga dalam rangkaian kegiatan itu dihadiri oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yang diundang.
Berkatian dengan program pertanian organik sebagaimana yang telah didampingi oleh Yayasan Komodo Indoensia Lestari (Yakines), Labuan Bajo, camat Welak ini menuturkan bahwa bagi petani yang berasal dari kecamatan Welak yakni petani yang berasal dari desa Orong dan Desa Wewa harus menjadi pioner kemandirian. “Saya tantang petani yang dari Desa Orong dan Desa Wewa untuk jadi pioner untuk menjadi petani yang mandiri. Petani yang berdaulat. Petani yang tidak terus-terusan bergantung pada beragam macam bantuan dari pemerintah.” Ungkap Alvenus.
Kepada kepala desa Wewa dan jajaran di pemerintahan desa dan segenap petani yang barasal dari desa Wewa, Alvenus juga menantang agar mereka mampu menjadi penyedia sayur-sayuran organik untuk kecamatan Welak. “Untuk bapak kepala desa, perangkat desa dan segenap ibu-ibu petani dari Desa Wewa yang hari ini berkumpul di tempat ini saya tantang juga supaya bisa menjadi penyedia sayur-sayuran untuk kecamatan Welak. Ibu-ibu petani dari Desa Wewa harus bisa menjual sayur ke Orong, ke ibu kota kecamatan. Kalau sudah penuhi kebutuhan warga di pusat kecamatan, sayur-sayuran dari Ibu-ibu petani desa Wewa sudah bisa pasarkan ke Labuan Bajo.” Tegas Alvenus.
Menurut Alvenus, kemandirian petani ini menjadi langkah penting untuk mengatasi persoalan lain yang disoroti oleh petani kaum perempuan saat itu yakni persoalan migrasi dan praketek rentenir yang saat ini menjerat hampir sebagian besar petani perempuan yang ada diwilayah pedesaan di Kabupaten Manggarai Barat. “Kemandirian petani ini penting. Terlebih bagi kaum ibu yang ada di sini. Mandiri supaya tidak terus terjerat dengan praktek rentenir dan mengurangi keberangkatan kaum muda kita ke luar daerah untuk mencari pekerjaan di sana.” Jelasnya.
Alvenus Joni juga menitipkan harapannya agar semua kelompok yang sudah dibentuk dan didampingi oleh Yakines ini dapat bertahan. Menurut Alvenus, keberadaan kelompok-kelompok yang sudah dibentuk dan didampingi oleh Yakines itu dapat menjadi media untuk membantu kaum perempuan petani ini untuk bisa mandiri. “Saya berharap supaya para ibu yang ada di sini dapat mempertahankan keberadaan kelompoknya untuk bersama-sama mencapai kemandirian.” Harap Alvenus.*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Muhamat Sutar, YAKINES Bawa Harapan Baru Bagi Masyarakat Desa Tiwu Nampar
Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...
-
Sembilanbelas tahun sudah menjajaki kakinya di tanah Manggarai Barat terhitunhg sejak tahun 2024 silam telah banyak menggoreskan kenangan s...
-
Menjelang akhir Juli 2023, kami melakukan kunjungan ke desa Tiwu Nampar, seperti yang harus dilakukan di setiap desa dampingan Yakines setia...
-
Ferdinandus Mau Manu, Koordinatror Program Yayasan Komodo Indonesia Lestari (YAKINES), Labuan Bajo kembali mengulangi apa yang selalu disamp...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar